, Jakarta - Ketua Pengurus Harian Yayasan Perlindungan Customer Indonesia (YLKI), Ikhlas Kekal, menjelaskan faksinya sudah buka akses info serta pengaduan service customer dengan online. “Diharapkan, dengan kanal seperti ini akan menolong warga customer berhubungan dengan YLKI, untuk bersama perjuangkan haknya yang dilanggar,” kata Ikhlas dengan tercatat pada Minggu, 21 Mei 2017.
Ia menerangkan, nanti warga tidak butuh hadir ke kantor YLKI untuk memberikan laporan pengaduan. Mereka bisa terhubung situs www.service.ylki.or.id untuk memberikan laporan aduan customer. Semua customer diinginkan mengadu di situs itu. Terutamanya buat customer di luar lokasi Jabodetabek, bisa menyampaikan keluhan tak perlu ke kantor YLKI.
“Namun, YLKI masih mempersilakan warga untuk hadir langsung ke YLKI, bila ingin konsultasi serta kepentingan yang lain,” tutur ia. Ikhlas mengharap kanal baru YLKI akan tingkatkan indeks keberdayaan customer Indonesia. Triknya dengan tingkatkan budaya mengadu di golongan customer.
Sekarang, katanya, indeks keberdayaan customer Indonesia termasuk masih rendah. Sebab masih kurangnya keberanian warga mengadu. Ini akibatnya karena rendahnya budaya mengadu di golongan customer.
Pada tahun kemarin, YLKI terima pengaduan customer dengan tercatat serta teregistrasi sekitar 781 pengaduan. Sedang lewat lewat telephone sampai 1.051 pengaduan. Belum juga pengaduan lewat sosial media serta WhatsApp yang tidak terhitung. Rata-rata yang menyampaikan persoalan, yaitu mahasiswa, mass media, periset, pemerintah, serta aktor usaha.
Umumnya warga menyampaikan beberapa pelanggaran di bidang produksi barang, service layanan, serta service publik. Warga nanti dapat terhubung data serta hasil riset YLKI berkaitan dengan laporan customer di Indonesia. Cukup dengan buka situs punya YLKI.
YLKI ialah organisasi nirlaba berdiri sendiri yang lakukan perlindungan pada hak-hak customer. Dari situs resminya, organisasi itu sudah menginvestigasi 2.032 masalah. Mereka mempunyai 132 relawan serta 175 donatur. YLKI seringkali menolong warga mengomentari berbagai faksi yang disangka melanggar hak customer.
AVIT HIDAYAT
"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar